STALAKMIT DAN STALAKTIT
A. STALAKMIT
stalakmit merupakan kerucut karang kapur yang muncul dari bawah.
Stalakmit pasangan dari stalaktit, yang tumbuh di lantai gua karena hasil
tetesan air dari
atas langit-langit gua. Stalagmit juga dapat merujuk ke jenis
jamur. Sebuah stalagmit (Inggris: / stæləɡmaɪt /,
US: / stəlæɡmaɪt /; dari σταλαγμίτης Yunani -
stalagmit, dari σταλαγμίας - stalagmias, "menjatuhkan,
menetes" [1]) adalah jenis speleothem yang naik dari lantai sebuah gua
kapur karena tetesan solusi
mineralisasi dan deposisi kalsium karbonat. Formasi ini
stalagmit terjadi hanya dalam kondisi pH tertentu dalam gua bawah tanah [2].
Pembentukan terkait di
langit-langit gua dikenal sebagai sebuah stalaktit. Jika
formasi tersebut tumbuh bersama, hasilnya adalah dikenal sebagai kolom.Aula
Giants di Carlsbad Caverns
Stalagmit
biasanya tidak boleh disentuh, karena penumpukan batuan dibentuk oleh mineral
mempercepat keluar dari larutan air ke permukaan tua, minyak
kulit dapat mengubah permukaan di mana air mineral akan
melekat, sehingga mempengaruhi pertumbuhan formasi. Minyak dan kotoran dari
kontak manusia juga bisa
menodai pembentukan dan perubahan warna permanen. Struktur serupa juga dapat terbentuk dalam
tabung lava, terkait dengan beberapa jenis lavacicles, meskipun mekanisme
pembentukan sangat berbeda. Stalaktit dan stalagmit juga dapat terbentuk di
langit-langit dan lantai beton, meskipun mereka bentuk yang jauh lebih cepat di
sana daripada di lingkungan
gua alam. Para
stalagmit terbesar di dunia adalah 62,2 meter (204 kaki) tinggi dan terletak di
gua Cueva Martin Infierno, Kuba. Di Pegunungan Zagros di Iran
selatan, sekitar 6 km (3,7 mil) dari kota kuno Bishapur, di
gua Shapur pada keempat dari lima teras berdiri patung abad ke-3 Masehi Shapur
I, penguasa kedua
dari Kekaisaran Sassanid. Patung, ukiran dari satu
stalagmit, hampir 7 m (23 kaki) tinggi.
B. B. STALAKTIT
Stalaktit (bahasa Yunani: σταλάσσω, stalasso, artinya "yang
menetes") adalah jenis speleothem (mineral sekunder) yang menggantung dari
langit-langit gua kapur. Ia termasuk dalam jenis batu tetes (bahasa Inggris:
dripstone). Stalaktit dari jenis yang disebut "sedotan soda", di gua
Choranche, Vercors, Perancis.
Stalaktit terbentuk dari pengendapan kalsium karbonat dan mineral
lainnya, yang terendapkan pada larutan air bermineral. Batu kapur adalah batuan
kalsium karbonat, yang dilarutkan oleh air yang mengandung karbon dioksida,
sehingga membentuk larutan kalsium bikarbonat. Rumus kimia untuk reaksi ini
adalah:
CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(aq) → Ca(HCO3)2(aq)
Larutan ini
mengalir melalui bebatu sampai mencapai sebuah tepi, dan jika tepi ini berada
di atap gua maka larutan akan menetes ke bawah. Ketika larutan mengalami kontak
dengan udara, terjadi reaksi kimia yang terbalik dari sebelumnya dan partikel
kalsium karbonat tersimpan sebagai endapan. Reaksi kimia terbalik tersebut adalah sebagai berikut.
Ca(HCO3)2(aq) → CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(aq)
Tingkat pertumbuhan
rata-rata stalaktit adalah 0,13 mm (0,005 inci) setahun. Pertumbuhan stalaktit
tumbuh tercepat adalah yang dibentuk oleh air yang mengalir cepat serta kaya
akan karbonat kalsium dan karbon dioksida, sehingga dapat tumbuh 3 mm (0,12
inci) per tahun. Terbentuk dari tetesan
air dari atap gua yang mengandung kalsium karbonat (CaCO3 ) yang mengkristal,
dari tiap tetes air akan menambah tebal endapan yang membentuk kerucut
menggantung dilangit-langit gua. Berikut ini adalah reaksi kimia pada proses
pelarutan batu gamping :
CaCO3 + CO2 +
H2O → Ca2 + 2HCO3
MEANDER
Meander adalah bentuk sungai yang berkelok-kelok yang
terjadi akibat adanya pengikisan dan pengendapan. Pembentukan meander diawali
oleh aliran air sungai di hulu yang memiliki volume dan tenaga yang cukup
kecil, sehingga pada bagian ini sungai belum mengalami pengikisan dan aliran
sungai akan berusaha menghindari segala penghalang. Kemudian pada bagian tengah
sungai dan hilir mulai terjadi pengendapan dan erosi secara terus-menerus. Air
mulai mengalir dengan kecepatan yang berbeda, ketika mengalir pada lekukan pada
suatu kelokan sungai.Air yang melewati lekukan yang menjorok keluar (cut bank)
akan menyebabkan terjadinya erosi secara terus-menerus. Cut bank merupakan zona
tanah yang tererosi oleh aliran sungai dalam pembentukan meander. Sehingga
erosi ke arah samping (erosi lateral) yang terjadi dalam waktu yang lama akan
menyebabkan cut bank semakin melebar. Sementara itu, di sisi lekukan yang lain
akan terjadi pengendapan yang menyebabkan terbentuknya point bar. Point bar
merupakan proses sedimentasi yang
dominan di dalam alur sungai. Bentuk dan ukuran point bar bervariasi tergantung
pada besarnya alur sungai serta berkembang pada bagian lengkung dalam (inner
band) alur sungai.Fenomena ini bila terjadi secara berulang-ulang akan
membentuk kelokan pada sungai. Dan apabila proses ini terjadi pada beberapa
bagian sungai, maka akan membentuk sungai yang berkelok-kelok yang disebut
sebagai meander. Bagian-bagian dari meander antara lain :
a.Neck, yaitu bagian leher dari meander
b.Spur, yaitu bagian kepala dari meander
c.Undercut, yaitu bagian dari lengkung meander
d.Slip off slope, yaitu bagian lengkung meander yang selalu
mendapat sedimentasi.
Meander yang terbentuk hasil pengikisan dan pengendapan ini
dapat berupa beberapa macam, di antaranya adalah :
a.Meander mendalam
Meander mendalam adalah meander yang terjadi karena adanya
erosi vertikal dan lateral, sehingga pengikisannya melebab dan mendalam.
b.Meander berteras
Meander berteras yaitu meander yang terjadi karena adanya
pengangkatan yang bertingkat-tingkat, sehingga pada tepi-tepi lembah pada sisi
kiri dan kana terjadi teras-teras. c.Meander lembah Meander lembah ialah
meander yang terdapat pada lembah yang sudah mencapai stadium dewasa, lebar
dari meander lembah ini dua puluh kali lebar sungai.
d.Meander bebas
Meander bebas adalah meander yang jalur meandernya tidak
tertentu. Meander ini terjadi pada sungai yang sudah mencapai stadium tua dan
banyak sekali bekasbekas yang ditinggalkan.
e.Meander pengikisan
Meander pengikisan adalah meander yang terjadi karena adanya
pengangkatan atau penurunan permukaan laut (adanya peubahan gravitasi atau
erosi basis) sehingga akan mengakibatkan erosi vertikal aktif kembali.
DELTA
Delta sungai atau Kuala adalah endapan di muara sungai yang
terletak di lautan terbuka, pantai, atau danau, sebagai akibat dari
berkurangnya laju aliran air saat memasuki laut. Tipe muara sungai yang lain
adalah estuaria.Delta-delta yang terkenal Di muara sungai, air sungai yang
sering keruh dan berwarna coklat bertemu dengan air laut yang umumnya jernih.
Di tempat ini terdapat gundukan tanah yang dinamakan delta. Mengapa di muara
sungai dapat terbentuk suatu delta? Delta ini terbentuk karena air sungai yang
keruh coklat, membawa berbagai jenis kotoran dan tanah bertemu dengan ion-ion
yang terdapat di air laut, mengalami koagulasi. Air sungai yang setiap hari
tampak keruh coklat itu
merupakan suatu koloid. Karena keruh, dapat diduga bahwa
zat-zat yang menyatu dengan air sungai itu mayoritas berfasa padat. Koloid yang
fasa terdispersinya padat dan medium pendispersinya cair, yaitu air, dinamakan
sol. Dikatakan bahwa air sungai adalah koloid padat dalam cair (padat/cair atau
s/l). Suatu koloid merupakan campuran antara homogen dan heterogen. Hal ini
menjelaskan bahwa bagian terkecil koloid berupa sekelompok partikel yang tersebar dalam
medium pendispersinya. Masing-masing kelompok ini dapat stabil dalam waktu yang
cukup lama berada diantara mediumpendispersi, karena dilindungi oleh ion-ion
tertentu yang diadsorpsi oleh kelompok partikel tersebut. Oleh karena itu
koloid memiliki muatan tertentu. Air laut rasanya asin, berarti mengandung
garam. Garam yang diperoleh dari air laut dan sehari-hari dikenal sebagai garam
dapur, rumus kimianya NaCl. Walaupun kandungan garam dalam air laut tidak hanya
NaCl, namun kandungan terbanyak adalah NaCl. Jenis ikatan yang terdapat dalam
senyawa ini adalah ikatan elektrovalen atau lebih terkenal sebagai ikatan ion,
karena ikatan ini menunjukkan adanya gaya elektrostatik antara ion-ion Na+
dengan ion-ion Cl-. Oleh karena itu pada uji daya hantar listrik air laut,
lampu menyala dan terjadi banyak gelembung gas. Dapat disimpulkan bahwa air
laut menghantar listrik, sehingga dinamakan larutan elektrolit.
Pada saat air sungai bertemu dengan air laut, maka
terjadilah perlucutan muatan koloid sungai oleh ion-ion dari air laut. Ion-ion
yang berlawanan muatan ini tarik menarik, sehingga terjadi penetralan muatan.
Karena pelindung atau selimut muatan koloid itu terlucuti, maka masing-masing
kelompok partikel koloid itu menyatu dan menggumpal. Makin lama gumpalan itu
membesar dan akhirnya akan mengendap menjadi gundukan tanah. Peristiwa ini
merupakan koagulasi koloid oleh elektrolit.
Delta Sungai Nil
di Mesir
Delta Sungai
Brantas di Jawa Timur
Delta sungai mississippi di Amerika Selatan
KIPAS ALUVIAL
Kipas Aluvial atau Dataran alluvial merupakan dataran yang
terbentuk akibat proses-proses geomorfologi yang lebih didominasi oleh tenaga
eksogen antara lain iklim, curah hujan, angin, jenis batuan, topografi, suhu,
yang semuanya akan mempercepat proses pelapukan dan erosi. Hasil erosi
diendapkan oleh air ketempat yang lebih rendah atau mengikuti aliran sungai.
Dataran alluvial menempati daerah pantai, daerah antar gunung, dan dataran
lembah sungai. daerah alluvial ini tertutup oleh bahan hasil rombakan dari
daerah sekitarnya, daerah hulu ataupun dari daerah yang lebih tinggi letaknya.
Dataran aluvial contohnya adalah aluvial fan. Aluvial fan
atau yang biasa disebut kipas aluvial adalah kenampakan pada mulut lembah yang
berbentuk kipas yang merupakan hasil proses pengendapan atau merupakan akhir
dari sistem erosi-deposisi yang dibawa oleh sungai yang mana rempah batuan
dipindahkan dari bagian yang kedap air ke bagian yang lain. Atau dapat diartikan pula bila suatu sungai dengan
muatan sedimen yang besar mengalir dari bukit atau pegunungan, dan masuk ke
dataran rendah, maka akan terjadi perubahan gradien kecepatan yang drastis,
sehingga terjadi pengendapan material yang cepat, yang dikenal sebagai kipas
aluvial, berupa suatu onggokan material lepas, berbentuk seperti kipas, biasanya
terdapat pada suatu dataran di depan suatu gawir. Biasanya material kasar
diendapkan dekat kemiringan lereng, sementara yang halus terendapkan lebih jauh
pada pedataran.
NEHRUNG
Nehrung (lidah pasir), proses pengendapan materi-materi yang
diangkut air sepanjang aliran sungai. Tempatnya antara lain di dasar sungai,
danau, atau muara sungai. Pengendapan di sepanjang aliran air sungai
memperlihatkan ciri khas, yaitu makin ke hilir makin kecil ukuran butir batuan
yang diendapkan. Di hulu, batuan yang diendapkan berupa batu besar, di tengah
batuan lebih kecil, kerikil, dan pasir kasar, dan di hilir pasir halus dan
lumpur.
Endapan pasir yang bentuknya menyerupai lidah, biasa
ditemukan pada mulut sebuah teluk atau muara sungai disebut Nehrung.
GOSONG
adalah endapan di tengah sungai atau di muara karena
menurunnya daya angkut air sungai secara tiba-tiba., hanya saja permukaan
gosong kadang tidak tampak di permukaan air, kadang tampak.
TOMBOLO
Spit dan Bar.Spit adalah material pasir sebagai proses pengendapan
yang terdapat di muka teluk, berbentuk memanjang, dan salah satu ujungnya
menyatu dengan daratan. Sedangkan ujung lain terdapat di laut. Bar adalah
punggungan pasir dan kerikil yang diendapkan tepat diseberang teluk. Bila bar
ini menghubungkan dua pulau disebut tambolo.
SAND DUNE
Gumuk Pasir atau Sand Dune merupakan sebuah bentukan alam
karena proses angin disebut sebagai bentang alam eolean (eolean morphology).
Angin yang membawa pasir akan membentuk bermacam-macam bentuk dan tipe gumuk
pasir. Bentang alam (morphology) ini sering dijumpai di daerah gurun. Namun
menariknya walaupun Indonesia ini beriklim tropis yang banyak hujan ternayat
ada juga daerah di Indonesia yang memiliki bentang alam yang unik ini.
By. gwz800DG